Minggu, 25 Desember 2016

OBAT - OBATAN UNTUK MURAI BATU

Field Report Edition.. / edisi berbagi..
*ceritanya setia ke yg lama #
walaupun obat2an baru banyak , semua pabrikan ngeluarkan merk, jenis nya buanyak sekali, harga bervariasi, khasiat beraneka warna.. tetap kita suka, karena semakin banyak pilihan , tp ternyata pilihan utama tetap kembali produk2 lama.. terrafit, vitaplex drops, ostelin dsj..
burung nyekukruk, lesu, gak nafsu makan lewaatt... Jal cobaen, vitaplex drop cuma @ 5rb thok! beli 3 sekalian...
Diluar itu paling obat2an ya Testovit/ Testomin/ Testobird untuk burung Jantan.
Ataupun Estovit/ Estomin/ Estobird untuk burung betina

Dan jangan lupa, bahwa yg alami / herbal jangan dipandang sebelah mata.
Karena selama mempraktekkan sudah terbukti proven, handal, gak ada masalah, gak ada efek samping/ ketergantungan ataupun yang lain.
Ini Daftar Obat2an herbal yg tidak bisa diremehkan :
1. Kunyit / Kunir, numero uno for antibiotik herb
2. Kencur
3. Jahe
4. Daun Sirih
5. Daun Kates
6. Lengkuas
7. Taoge / tokolan/ ganteng

Untuk mempercepat Mabung / mbodol Murai Batu :
8. Daun pandan
9. Kulit jeruk
10.Daun sirsak

 

CARA ME MASTERI MB UNTUK LOMBA

memaster isian burung kicauan

Cara Pemasteran yang Efektif untuk Burung Murai Batu


  Pemasteran adalah membuat seekor burung dapat menirukan suara2 yang didengarkannya. Seekor burung berkicau dengan kualitas yang bagus akan mampu menirukan lagu2 burung lainnya dengan irama dan ritme yang jelas dan tegas.
Bagaimana dapat membentuk kualitas peniruan/pemasteran yang baik?ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelumnya yaitu :
1. tempat pemasteran
2. waktu pemasteran
3.jenis lagu burung yang ingin dimasukkan sebagai lagu masteran
4.usia burung dan kondisi burung
5.Alat atau jenis burung yang dijadikan sebagai master
Mari kita kupas satu persatu yuks..
Tempat pemasteran. Beberapa teman tidak terlalu memperdulikan dimana tempat yang baik untuk pemasteran,kebanyakan hanya berfikir bahwa memaster bisa dilakukan dimana saja dengan situasi yang bagaimanapun,namun perlu kita ketahui bahwa pemasteran yang baik memerlukan tempat yang tenang dan jauh dari suara2 lain yang dapat menggangu proses peniruan dari seekor burung terhadap masternya,dengan kata lain,seekor burung yang sedang di master perlu memiliki tempat yang nyaman dengan kondisi yang nyaman pula untuk mendengarkan dan menirukan suara2 yang di dengarkan secara fokus dan kontinue. tempat atau ruangan yang tidak terlalu pengap dan panas serta terisolasi dari suara2 lain yang dapat menggangu proses pemasteran akan membuat seekor burung dapat lebih cepat menerima dan mempelajari lagu2 yang di dengarkannya.
Waktu pemasteran. Banyak yang mengasumsikan bahwa proses pemasteran sebaiknya dilakukan pada waktu hanya malam hari saja ketika burung sedang dalam kondisi beristirahat,namun perlu diketahui,bahwa waktu yang paling tepat untuk memaster justru adalah pagi2 sekali ketika si burung mulai bangun.suara2 yang didengarnya ketika pagi hari akan sangat cepat di adopsi oleh seekor burung berkicau,yang dimaksud dengan pagi2 sekali adalah dimulai pukul 4 pagi sampai dengan pukul 6 pagi,cara yang paling efektif apabila menggunakan alat semacam MP3 atau alat elektronik lainnya adalah menyetelnya pada waktu2 tersebut secara otomatis.selain waktu tersebut,siang hari ketika si burung beristirahat adalah juga merupakan waktu yang tepat untuk memaster,untuk malam hari,sebaiknya waktu pemasteran tidak dilakukan sepanjang malam,cukup dimulai dari jam 6 malam sampai dengan pukul 8 malam,selanjutnya biarkan si burung beristirahat dan mendengarkan suara masterannya di waktu pagi harinya.
Jenis lagu master. Jangan terlalu berharap bahwa seekor burung dapat menerima dan menirukan lagu2 yang didengarkannya secara sekaligus dengan berbagai jenis lagu,perlu kita ketahui bahwa proses peniruan tersebut juga memerlukan intensitas dan penekanan tertentu untuk masing2 jenis lagu,ada lagu2 yang beritme sulit dan ada pula lagu2 yang mudah untuk ditirukan oleh seekor burung berkicau,yang perlu kita lakukan adalah memilih lagu mana yang akan kita master,pemilihan tersebut dapat disesuaikan dengan lagu yang sudah ada sebelumnya di kicauan burung yang akan kita master atau dengan lagu2 yang menurut kita akan bagus apabila dapat di tirukan oleh seekor burung. untuk itu,dalam hal memaster menggunakan MP3 jangan membuat banyak lagu sekaligus untuk si burung,cukup 1 atau 2 jenis lagu yang menurut kita sudah ada sebelumnya di burung tadi agar dapat dilagukan lebih panjang,lebih jelas dan lebih sering dikeluarkan. nanti,setelah lagu2 tersebut sudah dapat ditirukan dengan jelas dan tegas,tambahkan dengan lagu2 lainnya,tapi jangan menghilangkan lagu2 yang sudah bisa dia tirukan,dengan kata lain,mulailah dengan 1-2 lagu,kemudian ditambahkan dengan 1-2 lagu lainnya setelah si burung dapat menirukannya dengan jelas dan tegas.demikian seterusnya,jangan pula berharap dengan master dengan banyak jenis lagu,karena itu ,malah membuat si burung menirukan suara2 tersebut hanya pendek2 saja,ibarat kaset,kalau terlalu banyak isinya maka suara2 nya pun akan pendek2 terdengar,akan lebih baik apabila lagu burung tadi secukupnya saja,tapi begitu dikeluarkan akan menjadi suara-suara andalan yang mampu membuat si burung menjadi jawara atas lawannya di kontes.
Usia Burung dan kondisi burung. memaster burung akan sangat baik apabila dimulai dari usia yang masih muda belia,sebagaimana dalam master kenari,misalnya,maka sebaiknya dimulai dari umur yang sangat belia (2 minggu) ketika si burung malah belum ngeriwik sama sekali,akan tetapi untuk burung2 yang sudah dewasa apalagi tangkapan dari alam yang sudah memiliki suara2 kicauan yang sudah mampu di lagukannya,maka kita perlu perhatikan lagu2 apa yang sudah mampu dilagukan dan lagu2 apa yang bagus menjadi tonjolan atau andalan dan lagu2 apa yang jelek teredengar,kondisi yang paling tepat dan cepat untuk burung2 dewasa dalam menirukan suara masterannya adalah ketika burung dalam keadaan nyulam/mabung/moulting,hal ini karena si burung mengalami siklus peningkatan metabolisme untuk menumbuhkan bulu baru dan lebih banyak berdiam diri (tidak terlalu aktif),sehingga akan lebih mudah menerima dan menirukan suara 2 yang didengarkannya,dengan melihat penempatan pemasteran dan waktu pemasteran seperti diatas,maka akan dapat dipastikan bahwa selesai siklus moultingnya,si burung akan dapat membawakan lagu2 yang di dengarkannya selama masa moulting tersebut.
Alat atau burung yang dijadikan sebagai master. kita dapat menggunakan alat elektronik seperti Mp3 atau pun dengan burung2 hidup lainnya,MP 3 mempunyai kelebihan seperti,tidak repot untuk merawat burung asli dan mudah untuk mengganti2 jenis suara yang akan di jadikan sebagai master,namun alat elektronik seperti MP3 memerlukan speaker yang bagus akan suara yang dihasilkannya bisa sama persis dengan lagu dari burung aslinya,kebanyakan pemain murai batu misalnya,lebih percaya bahwa kualitas yang dihasilkan dari pemasteran dengan alat elektronik tidak akan sebagus apabila dimaster dengan burung aslinya,namun tentunya itu kembali kepada kemampuan dan ketersediaan faktor2 di temapt pemilik burung. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ingin memaster dengan burung asli,tidak perlu memelihara banyak jenis burung,cukup membeli burung2 master yang telah memilki banyak lagu dapat dibawakan,kolibri,lovebird isian,kenari isian atau gelatik isian bahkan pleci isian yang punya lagu2 bagus akan sangat baik dijadikan sebagai burung master,jadi carilah burung master yang memiliki banyak lagu,sehingga anda tidak perlu memelihara banyak jenis burung yang tentunya akan merepotkan dalam hal pemeliharaannya.
Demikian sedikit dari pengalaman dan wawasan yang dapat saya tuliskan dalam dokumen cara pemasteran ini,semoga dapat bermanfaat untuk teman2 semua.

 

Cermati 4 faktor sebelum memaster burung kicauan

Memaster burung kicauan jelas bukan pekerjaan instan. Butuh proses dan waktu agar burung dapat meniru suara yang rutin diperdengarkannya. Tak hanya itu saja, pemilik dan / atau perawat juga harus mencermati empat faktor sebelum memaster burung kicauan, yaitu waktu yang tepat, kondisi burung, kondisi lingkungan sekitar, dan karakter suara burung yang mau dimaster. Ikuti uraian selengkapnya berikut ini.
Beberapa tahun lalu, untuk memaster seekor burung kicauan, kita mesti membeli beberapa ekor burung master yang berbeda-beda jenisnya. Misalnya, untuk memaster murai batu, harus membeli cililin, tengkek, pancawarna, cucak jenggot, kapas tembak, hingga parkit, dan kenari. Bahkan, sampai sekarang masih banyak kicaumania yang menggunakan teknik pemasteran seperti itu.
Tren pemasteran burung kicauan belakangan makin bergeser, di mana sebagian kicaumania lebih mengandalkan pada audio mp3. Tren ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia lainnya, Amerika Selatan, serta sebagian Eropa dan Australia.
Selain dipandang lebih praktis, sebagian audio mp3 juga dapat diperoleh secara gratis (termasuk yang disediakan omkicau.com). Disebut lebih praktis, karena kita cukup memutarkan audio suara burung ini melalui perangkat handphone, smartphone, tablet dan sebagainya.
Baik cara konvensional (menggunakan burung master) maupun cara terbaru (melalui audio mp3) punya tujuan yang sama, yaitu agar memiliki variasi suara isian yang lebih banyak. Siapa tahu, suatu hari nanti, harga seekor burung juga ditentukan dari berapa jenis variasi suara yang bisa dilagukannya.
Seperti disinggung pada awal tulisan, ada empat faktor yang perlu dicermati sebelum memaster burung kicauan. Berikut uraiannya satu persatu.
1. Cermati waktu aktif dan istirahat burung
Hal ini kerap menjadi permasalahan dalam memaster burung. Banyak kicaumania yang mengalami kegagalan atau proses pemasterannya terlalu lama, karena pemasteran dilakukan ketika burung sedang aktif-aktifnya.
Burung yang sedang aktif tentu tidak fokus mendengar suara masterannya. Bahkan burung cenderung membalas atau menyahut suara masteran yang diputar dengan suara kicauan khasnya. Kalau sudah begitu, boro-boro suara masteran bisa masuk, mendengar saja mereka emoh.
Burung biasanya menjadi sangat aktif pada waktu-waktu tertentu, misalnya pagi hari, dalam kondisi birahi, atau siap kawin. Dalam kondisi tersebut, sebaiknya jangan dilakukan pemasteran dulu, karena burung tak akan fokus terhadap suara masterannya.
Dalam hal ini, pemilik / perawat harus bisa memperhatikan kapan kondisi burungnya sedang beristirahat atau bersantai di atas tenggeran. Nah, waktu-waktu seperti itulah yang tepat dimanfaatkan untuk memaster burung kicauan.
Memperhatikan kapan burung sedang beristirahat atau bersantai bisa dilakukan dengan cara memantau mereka secara “anytime & anywhere“, alias bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Sekiranya sudah terpantau bahwa pada waktu-waktu tertentu burung dalam kondisi beristirahat, ya waktu itulah yang digunakan untuk memaster.
Sekadar panduan, meski pada beberapa individu burung bisa berbeda, burung akan lebih banyak beristirahat pada pukul 09.00 – 12.00,  pukul 13.00 – 14.30, dan pukul 17.30 – 18.00.
Silakan cermati lagi kebiasaan istirahat burung Anda. Jika benar, maka waktu-waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk memaster burung. Jika ada yang meleset sedikit, entah sebelum atau sesudah jam-jam tersebut, Anda juga harus menyesuaikannya.Pemasteran lebih efektif jika dilakukan sesuai waktu istirhat burung.
2. Cermati kondisi burung
Burung yang sedang dalam kondisi kurang fit, baik karena kondisi kesehatan, atau kelaparan, juga tidak akan bisa fokus atau berkonsentrasi penuh mendengar suara masteran. Meski burung sedang tidak aktif, atau beristirahat, kondisi kurang fit akan membuat program pemasteran susah terekam dalam memori burung.
Hal ini tentu berbeda dari burung yang sedang mengalami masa mabung atau berganti bulu. Pada saat mabung, burung lebih banyak diam, kondisinya ngedrop, namun bukan karena gangguan kesehatan melainkan menjalani proses alamiahnya.
Pada saat sedang mabung, burung cenderung ingin beristirahat total dari segala aktivitas hariannya. Energinya akan disimpan dan digunakan hanya untuk merontokkan atau menumbuhkan bulu-bulunya. Pada saat mabung, burung justru bagus untuk menjalani pemasteran.
Pemasteran pada masa mabung juga bisa membantu dalam menghilangkan isian suara mati atau suara setan, dan ingin mereset kembali suara isian yang dimiliki burung Anda. Bagi burung yang isiannya sudah bagus, pemasteran selama mabung cukup dengan memperdengarkan suara masteran lama, atau bisa juga menambah 1-2 variasi lain.
Namun pada burung yang mengalami gangguan kesehatan, diamnya adalah diam sakit. Biasanya ditandai dengan bulu-bulu yang mengembang. Burung juga dalam kondisi ngedrop, dan tidak mungkin bisa diberikan pemasteran. Untuk itu, daripada memaster burung sakit yang hasilnya sia-sia, sebaiknya sembuhkan dulu penyakitnya.
3. Cermati kondisi lingkungan
Manusia lebih senang mendengar alunan musik favoritnya dalam suasana tenang, santai, tanpa gangguan. Begitu pula burung kicauan. Burung akan lebih fokus mendengar suara masterannya jika lingkungan di sekitarnya tidak ramai atau tidak berisik.
Dalam suasana tenang, suara burung master atau audio mp3 yang didengarnya akan terdengar lebih tajam, lebih jelas, dan mudah dicerna untuk direkam dalam memorinya.
Jika Anda berada di lingkungan yang saban hari berisik, misalnya dekat pos ronda yang kerap digunakan kawula muda untuk bernyanyi-nyanyi sambil gitaran, atau lokasi rumah di pinggir jalan raya yang penuh suara klakson, dan sejenisnya, maka alternatif yang aman adalah menyediakan ruangan khusus untuk pemasteran burung.
Ruangan tersebut bisa saja memanfaatkan kamar yang tak terpakai, atau ruang kosong lainnya. Dengan begitu, burung akan lebih fokus mendengar suara dari masterannya.
Komo Dika BF Boyolali
Ruang pemasteran kenari Dika Bird Farm Boyolali.
4. Cermati karakter suara burung
Hal ini juga harus menjadi perhatian dalam pemasteran burung. Dengan memahami karakter suara burung yang akan dimaster, kita bisa memberikan suara masteran yang tepat.
Meski burung berkicau umumnya memiliki kemampuan meniru suara burung lain, tetapi level kepintarannya tak selalu sama. Ada burung yang sanggup meniru ratusan bahkan ribuan jenis suara (termasuk suara non-burung), misalnya samyong dan brown thrasher. Burung-burung ini bisa disebut memiliki kemampuan mimikri yang hebat.
Ada juga yang pandai meniru puluhan suara burung lain, misalnya cucak hijau dan cucak ijo mini, tetapi levelnya tetap masih di bawah samyong.
Bahkan dua ekor burung dari spesies yang sama bisa memiliki tipe suara yang berbeda. Kacer, misalnya, ada yang bertipe nembak, ada pula yang ngerol, dan ada yang ngerol-nembak. Perbedaan tipe / karakter suara burung akan mempengaruhi kemampuan burung dalam merekam suara masterannya.
Apabila Anda kebetulan ingin memaster burung, tetapi tidak tahu apakah suara masterannya dapat  diterima atau sesuai dengan karakter suara burung, ada beberapa cara untuk menyiasatinya. Yang termudah adalah merangkai audio mp3 yang digabung dalam satu file.
Om Kicau sudah puluhan kali mengupload audio kompilasi, yang tidak lain merupakan gabungan / kombinasi beberapa suara burung dalam satu file. Salah satu audio kompilasi yang paling banyak diakses dalam dua tahun terakhir ini adalah suara kompilasi untuk masteran kacer, cucak hijau, dan murai batu. Setiap hari, audio ini rata-rata diunduh 1.000 pembaca setia omkicau.com.
Sebagian sobat kicaumania yang bisa mengedit file audio biasanya mengambil beberapa suara kicauan burung tertentu, misalnya 3-4 suara burung berbeda, kemudian digabung jadi satu. Ini juga bisa menjadi audio kompilasi yang memudahkan dalam pemasteran. Mungkin ada 1-2 suara yang tak masuk, karena memang tak bisa diterima dalam memori burung.
Jadi, jangan fokus pada satu jenis suara burung saja. Misalnya burung ciblek dimaster dengan suara murai batu, hanya lantaran pemiliknya ingin memiliki murai batu sehingga melampiaskan pada ciblek miliknya. Lalu apakah ciblek kemudian bisa mengikuti suara murai batu, silakan Anda jawab sendiri, he.. he.. he…
BURUNG SAMYONG DI ALAM BEBAS DAN SAMYONG DI DALAM SANGKAR
Samyong, burung dengan kemampuan mimikri terbaik di Indonesia.
Beberapa spesies burung bahkan tidak punya kemampuan mimikri yang bagus. Burung seperti ini biasanya hanya memiliki suara kicauan berulang-ulang dan monoton. Itulah ciri-ciri dari burung yang tidak bisa dimaster dengan suara burung lainnya. Contohnya adalah burung robin pekin dan berbagai jenis burung poksay.
Burung yang memiliki karakter sama, tetapi tidak memiliki kemampuan mimikri, masih bisa dilatih dengan suara kicauan burung lain, dengan cara menitipkan telurnya. Contohnya emprit yang selama ini dikenal memiliki suara monoton.
Namun, berdasarkan hasil penelitian di mancanegara, emprit bisa memiliki kemampuan berkicau lebih variatif dengan cara dilatih orangtua asuhnya. Dalam hal ini, telur emprit dititipkan pada burung finch lainnya hingga menetas. Selanjutnya, piyikan emprit dirawat induk asuhnya hingga dewasa.
Dengan metode ini, emprit pun bisa memiliki kemampuan berkicau sebagaimana suara kicauan induk asuhnya. Piyikan emprit akan mengembangkan kemampuannya dengan mendengar lagu dari orangtua asuhnya, kemudian akan dilagukan setelah dewasa.
Itulah beberapa faktor yang perlu dicermati sebelum memaster burung kicauan. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, silakan buka pula beberapa referensi terkait, antara lain :
Semoga bermanfaat.

sumber 
http://Omkicau.com
http://facebook.com/220volt

KOLEKSI DOKUMENTASI ANAKAN MB